Popular Posts

Thursday, March 10, 2011

Kisah anak Cacat


 Diambil dari: sebuah kisah nyata di Amerika Serikat, dan sebuah kisah nyata dalam kehidupan kita.

Love suffers long and is kind; love does not envy; love does not parade itself, is not puffed up; does not behave rudely, does not seek its own, is not provoked, thinks no evil; does not rejoice in iniquity, but rejoices in the truth; bears all things, believes all things, hopes all things, endures all things.. 1 Corinthians 13:4-7 (NKJV)

Adalah seorang muda yang taat berdoa yang masih berpacaran dengan seorang gadis muda juga yang baik hati. Kedua orang ini adalah dua konglomerat kaya.Sebelumnya merekapun selalu berdoa,‘Tuhan berikanlah aku pasangan yang menurut Engkau terbaik…’ Setelah mereka menikah, keadaan berubah… Maksudnya, doanya berubah menjadi,‘Tuhan, berikanlah kami anak yang terbaik buat kami.’Tetapi setelah 7 tahun mereka menikah, mereka tidak mempunyai anak.

Setelah mereka berdoa dan berdoa, akhirnya mereka mempunyai anak. Dan keadaan,maksudnya doa mereka berubah lagi,‘Tuhan, biarlah anak ini menjadi anak yang terbaik bagi kami.’Dan benar, setelah 9 bulan istrinya mengandung, lalu lahirlah seorang anak bagi mereka.‘Anak laki-laki pak,’ kata dokternya.Sang ayah langsung melonjak kegirangan.

Tetapi setelah 3 hari, sang dokter memanggil si ayah ke rumah sakit. Lalu sidokter berkata,‘Pak, dengan berat hati saya harus menyampaikan kabar buruk kepada anda..’Si ayah membalas,‘Kabar apapun, saya siap menerimanya, pak dokter. Saya siap menghadapi yangterburuk’‘Dan hal yang buruk itu adalah, bahwa putra anda tidak akan bertumbuh dengan normal seperti anak-anak yang lain,’ jelas si dokter.‘Apa maksud bapak,’ si ayah bertanya.Dokter melanjutkan,‘Putra anda menderita sesuatu kecacatan yang tidak dapat disembuhkan. Yaitucacat mental yang serius.’Sang ayah lalu menitikan air mata dan berkata sambil berdoa, ‘Tuhan, apapunyang Engkau berikan kepadaku, aku tahu semuanya baik dan Engkau tidak pernahmencelakakan anak-anakMu.’

But above all these things put on love, which is the bond of perfection.Colossians 3:14 (NKJV) 

Sejak itu, kedua orang tua itu membeli ranjang bayi khusus anak mereka danditaruh di samping ranjang mereka berdua.Mereka selalu kesulitan untuk mengurus anak mereka tersebut,tetapi mereka menanggung semuanya itu. Beranjak keluar dariumur batita, mereka membuatkan kamar khusus untuk anak mereka tersebut.

Anak itu menjadi anak yang sangat istimewa dan menjadi anak merekasatu-satunya. Mereka memberikannya segala yang dia mau dan dia perlukan. Mainanmacam-macam, komputer, boneka, dan lain-lain. Dan jika si ayah selesai pulangkerja, ia selalu mengajak si anak bermain. Dengan mainan yang ada atau jikaayahnya membawa mainan yang baru untuk anaknya.

Setiap ayahnya pergi keluar misalkan untuk berpesta dengan rekan kerjanya atauteman-temannya yang sedang berbahagia, ia selalu membawa serta istri dananaknya. Dan di depan rekan-rekan kerjanya atau teman-temannya, ia selalumembanggakan anaknya. ‘Woi anak gw nih… ganteng kan?’ Selalu iamengatakan demikian, karena ia tahu, anaknya ini adalah anugerah Allah yang terbesar dalam dirinya.. Dan ia sangat mengasihi anak ini,karena ini anaknya. Meskipun dia cacat.

Tetapi setelah anak itu bertumbuh makin dewasa, kecacatannya semakin kelihatan.Kemampuan komunikasinya kurang, jika terjemur matahari sebentar mulutnya akankeluar busa, dan jika sedang berbicara kadang air liurnya menetes.Tetapi meskipun begitu, kedua orang tua tetap sangat sangat menyayangi anakmereka yang cacat itu.

Suatu hari, pagi-pagi sekali anak cacat ini sudah bangun, sekitar pukul 4..30.Dalam pikirannya, ‘Hari ini, aku pengen buat sarapan yang speeeeeesial buat papa.’Setelah doa pagi, ia pergi menuju dapur. Ia mengambil potong roti, lalu menaruhnya dalam oven, dan menyetel waktunya sampai 10 menit. Tentu saja hasilnya gosong. Setelah bunyi ‘ting’, maka anak cacat itu menaruhnya di atas sebuah piring. Lalu ia mengoleskan selai kacang keju yang (amat) sangat banyak, sambil berpikir, ‘Harus kasih yang baaaaanyak buat papa, biar ueeeeenak rasanya’.

Setelah itu, ia berlari ke kulkas, karena ayam sudah mulai berkokok, lalu mengambilsebutir telur. Dan lalu memanaskan panci di atas kompor, lalu memecahkan telurtersebut dan menuangkan isinya ke dalam panci tersebut, dan langsung menaruhnyadi atas piring yang lain, sambil berpikir,‘Kalo aku buatnya cepet, pasti papa seneng, karena gak perlu nunggu lama.’ Danlalu ia bergegas mengambil cangkir, dan mengambil toples kopi bubuk. Jika kitahanya membutuhkan 2 sendok teh, anak cacat ini memakai 5 sendok teh kopi bubuk,sambil berpikir, ‘Kalau 2 sendok teh saja sudah harum, apalagi 5, pasti papa suka.’Jadilah kopi yang terasa seperti kopi tua itu.

Lalu si anak cacat ini mengambil nampan, lalu dengan hati-hati tanpa menimbulkan bunyi macam-macam, menaruh semua piring yang di atasnya ada roti gosong dan telur mentah dan cangkir kopi tua tersebut, dan menuju kamar ayahnya. Lalu ia membangunkan ayahnya, dan lalu berkata begini,‘Papa, bangun dong, aku udah buat sarapan yang spesiaaaaaaaal buat papa.’Lalu ayahnya bangun dan melihat dan menghirup aroma ‘sedap’ dari roti gosong,telur mentah dan kopi tua tersebut.‘Wah pasti enak nih.’

Sebelum si ayah melipat tangannya untuk berdoa, si anak berkata, ‘Pa, kali ini aku doain makanan ini buat papa ya, ‘kan biasanya papa yang doain. OK ya papa?’Sebelum ayahnya sempat mengangguk, si anak cacat ini sudah melanjutkan,‘Papa ikutin ya: Tuhan Yesus, terima kasih, atas makanan ini, yang telah Tuhansediakan. Terima kasih Tuhan, amin.’

Lalu ayahnya mecoba roti gosong tersebut, dan setelah ayahnya mengunyah gigitanpertama, si anak cacat dengan polosnya bertanya,‘Enak kan pa?’‘Iya, enaaaak sekali,’ lalu melanjutkan makan.Setelah roti tersebut habis, ia memakan telur mentah tersebut. Dan si anak bertanya,‘Telurnya enak kan pa? Aku yang masak semuanya loooo….’Si ayah berkata,‘Wah kamu yang masak? Enak sekali nak.’Lalu si ayah melanjutkan memakan telur mentah tersebut. Setelah semua makananhabis, ia mecoba kopi tua itu. Si anak bertanya lagi, ‘Harum dan enak kan pa?’Si ayah tanpa expresi mual apapun, membalasnya,‘Pahit, tapi papa suka sekali.’Dan dengan lugunya si anak menjawab,‘Ya iya dong papa, kopi kan pahit…,’ karena ia mengira ayahnya sedang bercanda.

Setelah semuanya habis, si ayah membelai kepala anaknya dan berkata‘Ray, kamu tau nggak…’‘Nggak paa,’ potong si anak cacat tersebut.Lalu si ayah melanjutkan,‘Kalau semua masakan kamu, enaaaaak sekali.’Lalu si anak menjawab,‘Iya dong pa, kan aku yang masakin, spesiaaaaaal buat papa.’Lalu si ayah berkata lagi,‘Kamu tahu nggak kenapa papa senang hari ini?’Si anak sambil menggelengkan kepala,‘Nggak tau pa….’‘Karena hari ini kamu dah buat sarapan yang, spesiaaaaal buat papa.’ Lalu siayah melanjutkan,‘Ray, kamu tahu gak kenapa papa sayaaaaaaang sekali sama kamu?’ Lalu dengan lugunya anak cacat ini menjawab,‘Nggak tahu pa…..’‘Karena kamu anak papa yang udah bikin papa, seneeeeeeeeeeeng banget.’‘Raymond juga, sayaaaaaaaaaang banget sama papa.’Lalu sambil menitikan air mata, ia memeluk anaknya yang cacat itu, dan berkatakepada anaknya,‘Terima kasih ya nak, karena telah memasakan sarapan roti, telur, dan kopi inibuat papa. Semuanya terasa, enaaaaak sekali.’Lalu si anak menjawab,‘Sama-sama papaah….’Dan si ayah lalu berdoa dalam hatinya,‘Tuhan terima kasih, karena Engkau sudah memberikan anak yang sangat sayang padaku…’

Anda tahu, siapakah anak cacat dan ayah tersebut?Kamulah, yang sedang membaca adalah anak yang cacat tersebut.. Seperti anak cacat itu memberikan kepada ayahnya, roti gosong, telur mentah dan kopi tua,juga kita, memberikan apa yang tidak sempurna dari kita untuk Tuhan.Roti gosong, telur mentah dan kopi tua, yang merupakan apa yang tidak sempurna dari kita misalnya, pujian, dan kehidupan kita, Tuhan terima semuanya dengan senang hati, karena Tuhan tahu, bahwa kita melakukannya dengan segenap hati kita yang tertuju pada Bapa di sorga, dan kita ingin melakukan yang terbaik untuk Bapa kita di sorga.

Ingat ini: Bapamu di sorga menyayangimu, apa adamu, apa yang ada padamu, apapunyang engkau berikan dengan segenap hatimu, merupakan sebuah persembahan yang harum. Karena Bapamu mengasihi kamu, sampai-sampai Ia sendiri mengirimkanAnak-Nya untuk turun ke dunia, untuk menebuskan dan mematahkan segala kutukatas diri kita, dan untuk membayar lunas segala hutang dosa kita dan menebusdosa kita dari maut..

 Ingat : Bapamu di sorga mengasihimu.

You are all fair, my love, and there is no spot in you.Song of Solomon 4:7 (NKJV)

 Hope evryone who read dis artkel will be blessed..(^_^)..
JESUS loves us..^_^

No comments:

Post a Comment